Menciptakan suatu generasi di masa depan yang terbebas dari HIV/AIDS dimulai dari generasi sekarang yang cerdas menyikapi tentang HIV/AIDS.
Ketika saya duduk di bangku sekolah, saya tidak tahu apa itu HIV/AIDS, mungkin karena kurangnya informasi atau saya yang kurang mencari informasi tentang itu. Saya mendapatkan dua kali pendidikan seksual selama saya duduk dibangku sekolah dan kurang menyerap apa yang disampaikan dari pendidikan seksual tersebut, tapi saya ingat didalam materi pendidikan seksual tersebut membahas tentang HIV/AIDS. "kebanyakan klo masih remaja itu sikapnya masa bodoh, cuek, makanya hasilnya begini :(". Jika dipikirkan kembali, itu merupakan usaha untuk menyampaikan suatu informasi yang positif tentang HIV/AIDS kepada generasi muda saat itu. HIV/AIDS bukan suatu hal yang menakutkan dan sesuatu yang mengancam remaja-remaja yang duduk di bangku sekolah apabila mereka dibekali informasi-informasi yang tepat tentang HIV/AIDS dan benar-benar menerima serta menyikapinya.
Saya ingin menuliskan pikiran saya tentang HIV/AIDS untuk berbagi informasi kepada adik-adik saya di seluruh dunia "banyak bener adik nya hehehe".
Semakin bingung saja menyikapi tentang fenomena HIV/AIDS ini. Banyak negara-negara di dunia yang berkomitmen bekerjasama untuk memerangi HIV/AIDS, banyak aktivis yang berkampaye tentang HIV/AIDS, banyak ilmuwan yang meneliti HIV/AIDS, banyak artikel yang bertemakan HIV/AIDS, bahkan sebagian besar umat manusia di dunia ini sudah mengetahui tentang HIV/AIDS akan bahayanya dan bagaimana cara penularannya. Namun yang lebih hebatnya lagi dari fenomena ini yaitu semakin bertambahnya penderita-penderita baru HIV/AIDS di dunia ini dari tahun ke tahunnya, dan penurunan penderita HIV/AIDS bukan karena sembuh melainkan meninggal dunia. Hal ini dikarenakan belum ada obat yang bisa menyembuhkan 100% untuk HIV/AIDS, obat-obatan yang ada hanya bisa memperpanjang harapan hidup para penderita HIV/AIDS. Ini adalah fakta tentang HIV/AIDS. Lebih dari 60 Juta orang di dunia telah terinfeksi HIV (virus yang menyebabkan AIDS), 2.6 Juta Penderita baru terinfeksi HIV setiap tahun nya.
AIDS itu membunuh. Mengapa? karena kekebalan tubuh yang memproteksi tubuh manusia itu sudah rusak parah oleh HIV (Virus yang menyebabkan AIDS), sehingga segala macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, kuman dan lainnya mudah menyerang manusia. Bayangan saja, jika kita tidak memiliki kekebalan tubuh untuk melawan virus, bakteri dan kuman yang ada di dalam tubuh kita, Berapa banyak Virus, bakteri, kuman pembawa penyakit yang bersarang di tubuh kita? Berapa banyak penyakit yang akan masuk ke tubuh kita? Nah disitulah AIDS membunuh manusia. "serem juga kan ...?"
Apabila dilihat dari pengertian AIDS (Anunya Itu Dipake Sembarangan...Hahaha) dan cara penularan HIV/AIDS cocok sekali kan. "Maaf tadi cuma sedikit lawakan", cara penularan HIV/AIDS ini sudah menjadi suatu gaya hidup sebagian besar orang-orang di dunia. HIV/AIDS bukan suatu konspirasi untuk menakut-nakuti umat manusia untuk tidak melakukan seks bebas, tidak menggunakan narkoba agar dunia ini terbebas dari hal-hal itu. Melainkan suatu fenomena penyakit yang sudah 30 tahun menyebar di seluruh dunia dan masih menjadi pekerjaan rumah semua orang terutama untuk para ahli kesehatan. Bayangkan, dari awal muncul nya fenomena ini sampai sekarang. Berapa orang yang telah meninggal akibat AIDS? Berapa banyak orang yang kehilangan orang yang mereka cintai karena AIDS? Berapa banyak orang yang berjuang keras melawan penyakit ini? "Saya ingin bertanya pada kalian. Apa perjuangan kalian untuk fenomena ini? Saya coba tebak jawabannya ya - Masa Bodoh, Emang gw pikirin, Hidup-hidup gw yang penting gw senang. klo itu jawaban kalian berarti kalian tidak menghargai perjuangan-perjuangan dan kerja keras mereka semua selama hampir setengah abad dan terutama tidak menghargai hidup kalian sendiri. Tidak ada alasan untuk tidak tahu tentang HIV/AIDS kecuali buta huruf dan tuli." kok jadi emosi yahhhh ?!?
Yang paling saya khawatirkan adalah orang-orang penganut paham liberal yang berpola hidup seks bebas, pemakai narkoba, yang tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi HIV yang dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain dan terus melakukan pola hidup seperti itu. "bahaya, bisa bertambah pasien baru HIV."
Bagaiman dengan orang-orang yang telah mengetahui tentang HIV/AIDS tetapi tetap berpola hidup seks bebas, memakai narkoba (media jarum) karena dengan sifat masa bodohnya. "puyeng juga yahh...siapa yang harus menyadarkannya? ga bakal ada beresnya HIV/AIDS ini di muka bumi klo generasi muda sekarang berfikir seperti ini."
Saya punya suatu ide gila untuk sekolah-sekolah di dunia, mungkin sudah diterapkan disebagian negara. Ditambahkan aja seorang guru dan mata pelajarannya klo perlu di UAS kan disetiap sekolah. Pendidikan seksual dan Karakter menjadi mata pelajaran utama selain pelajaran bahasa, dan eksak. Walaupun cuma setengah jam seharinya itu sangat bermanfaat sekali untuk menyelamatkan generasi-generasi muda yang masih hijau.
Saya yakin apabila orang diberikan informasi yang tepat akan mengurangi resiko untuk orang itu melakukannya. Orang yang aktif melakukan hubungan seksual apabila diberikan informasi yang tepat tentang HIV, pasti dia akan mengubah perilaku seksualnya.
"Sedikit yang jadi beban pikiran saya, karena suatu keinginan yang tak tau diri. Menulis itu mudah, sampai ruang lingkup nya Dunia. Hei bung...emang orang-orang sedunia akan membaca tulisan ini? Ga mungkin :( tp bermimpi boleh kan :). Saya khususkan bagi yang membaca aja".
Sudah banyak Artikel-artikel yang menceritakan kisah ini. Tapi saya ingin mengangkat lagi suatu kisah nyata tentang penderita HIV/AIDS yang telah divonis sembuh oleh dokter. Dikhususkan untuk para ODHA di dunia, karena tidak ada yang tidak mungkin.
Timothy Ray Brown |
"Orang pertama dalam sejarah dunia yang dinyatakan sembuh dari HIV. Timothy Ray Brown nama lengkapnya, berasal dari California-US. Dia diketahui HIV positive tahun 1995 dan mengidap leukimia akut. Menjalani perawatan di Berlin-Jerman dan dianggap sembuh dari HIV oleh dokter setelah menerima transplantasi sel punca pada tahun 2007. Dia menjalani berbagai macam pengobatan terapi Antiretroviral, kemoterapi, Dia menjalani dua kali operasi transplantasi yang memiliki resiko kematian, setelah itu dia mengalami gangguan saraf, dia mengalami buta sementara, dia mengalami gangguan ingatan, dia menjalani Fisioterapi untuk memulihkan koordinasi dan kemampuan bicara."
(referensi CBS San Francisco)
"Lihatlah perjuangan keras beliau untuk bertahan hidup. Masih banyak orang-orang diluar sana yang menderita HIV/AIDS yang sedang berjuang keras untuk tetap hidup."
Saya hanya ingin menuangkan apa yang saya pikirkan lewat tulisan ini, saya tidak mau berbohong agar dikatakan hebat "lord of war". Saya memulai dari diri saya sendiri lalu menuangkannya ke dalam tulisan ini untuk kalian (para pembaca). Semoga bagi yang sudah membaca artikel ini, kalian juga bisa memulai dari diri kalian sendiri berkomitmen untuk ikut berjuang keras dan menghargai orang-orang sebelum kita selama 30 tahun terakhir ini, Minimal hindari lah HIV dari cara penularannya, perbaiki pola hidup yang salah. Bukan untuk saya atau siapapun tapi untuk diri kalian sendiri. Salam.