Sebagai putra daerah yang terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD), saya akan sangat bersyukur kepada Tuhan yang maha esa. Selain itu saya mengucapkan terima kasih kepada segenap masyarakat yang telah memberikan kepercayaannya. Namun dengan terpilihnya saya menjadi seorang anggota DPD bukan merupakan kesuksesan dan prestasi bagi pribadi saya, melainkan suatu titik awal menuju kesuksesan dan prestasi yang sesungguhnya karena saya mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar terhadap pemerintah dan masyarakat yang harus saya jalankan dengan sebaik-baiknya.
Dengan terpilihnya saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah saya akan mengupayakan pembangunan yang merata di daerah, terutama pembangunan terhadap Sumber Daya Manusia. Karena dengan pembangunan yang merata akan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat, terutama kalangan masyarakat menengah ke bawah. Mengupayakan dan mengembangkan pembangunan-pembangunan di sektor industri, pariwisata, pembangunan struktur dan infrastruktur di daerah, pembangunan Sumber Daya Manusia, dan pembangunan-pembangunan lainnya untuk kemajuan daerah dan masyarakat.
Saya tidak akan tutup mata dan tutup telinga mengenai kesejahteraan hidup masyarakat, saya akan mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi permasalahan itu, banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang kesejahteraan hidup mereka terutama masyarakat kalangan menengah ke bawah. Karena jika kesejahteraan hidup sosial masyarakat kurang diperhatikan oleh pemerintah, akan berdampak timbulnya kesenjangan sosial di masyarakat. Dari kesenjangan sosial ini akan menyebabkan dampak negatif di lingkungan masyarakat, yaitu akan adanya penyimpangan perilaku sosial di masyarakat seperti meningkatnya angka pengangguran, meningkatnya kriminalitas, huru-hara, pelacuran, dan lain-lain. Sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah saya akan membuat suatu peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang lebih baik lagi yang berhubungan dengan pembangunan di daerah.
Sebagian besar penduduk di daerah saya memiliki mata pencaharian sebagai petani, pedagang, sisanya adalah karyawan-karyawan di perusahaan. Pembangunan di sektor industri yang dilakukan oleh para pengusaha yang akan berinvestasi di daerah akan sangat berperan terhadap terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat, tetapi jangan sampai memutus rantai mata pencaharian masyarakat.
Studi kasus yang terjadi di daerah saya, "Beberapa pengusaha membuka cabang perusahaan yang bergerak dibidang industri pakaian, makanan dan minuman. Perusahaan itu dibangun di dekat pasar tradisional. Banyak para pedagang kecil yang mengeluhkan berkurang nya omset mereka. Lalu para pedagang kecil melakukan aksi unjuk rasa." Dari studi kasus ini terjadi suatu kesenjangan sosial di masyarakat, sampai menyebabkan perubahan perilaku sosial masyarakat, yaitu unjuk rasa. Pemerintah daerah sangat berperan dan bertanggung jawab dalam hal ini terutama harus lebih pintar memberikan kebijakan-kebijakan baru terhadap pengusaha-pengusaha yang akan berinvestasi di daerah.
Pembangunan adalah tanggung jawab dan tugas bersama bukan hanya pemerintah saja. Pembangunan dibangung dan dipertahankan bukan hanya oleh satu generasi tetapi oleh semua generasi terutama generasi selanjutnya. "Jika saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah saya akan mengupayakan pembangunan yang merata terutama pembangunan Sumber Daya Manusia. Karena dengan pembangunan akan meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat". Ini adalah suatu kisah nyata dan saya sangat prihatin melihat mereka. "Pertemuan saya dengan mereka sangat tidak disengaja, ketika saya hendak menuliskan ide saya untuk ikut lomba ini ke sebuah warnet dan saya berusaha bersosialisasi sekedar ingin tahu kisah mereka. Sebut saja namanya Joko, Jono dan Joni. Umur mereka sekitar 9-12 tahunan. Mereka adalah anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, mereka hidup dengan kurangnya perhatian dari orang tua mereka, dan mereka hidup dengan mengandalkan diri mereka sendiri untuk mencari makan serta kesenangannya. Tidak adanya pilihan yang lebih baik untuk Joko, Jono, dan Joni sehingga mereka menjadi anak-anak jalanan yang kegiatan sehari-harinya mengamen dari sudut toko ke toko lainnya, dari ujung trotoar ke trotoar lainnya, dari satu angkutan umum sampai mobil-mobil mewah. Hidup dijalanan membuat pikiran mereka keras sampai cara berbicara mereka sangat tidak enak untuk didengar. Joko, Jono, dan Joni tidak bersekolah walaupun sudah ada program pendidikan dari pemerintah yang meringankan biaya bagi mereka yang tidak mampu. Mungkin kurangnya informasi tentang program tersebut kepada mereka atau mereka yang kurang diperhatikan? Anak seusianya mereka tidak mungkin untuk mencari tahu. Apa yang mereka lakukan di warnet tersebut? Bukan mengamen tetapi membuang hasil jerih payah mereka dari mengamen untuk bermain games online. Sedikit perkataan yang saya lontarkan kepada mereka, Mendingan pulang, uangnya dipake makan dari pada maen game!!! Salah satu dari mereka menjawab dengan santainya, Lagi seru bang, nanti cari lagi klo uang buat makan".
Tidak ada yang harus disalahkan dalam hal ini tetapi mencari solusi yang tepat dan menjalankannya. Perubahan perilaku yang terjadi pada mereka akibat dari kesenjangan sosial dan kurangnya perhatian bagi kesejahteraan hidup mereka. Mereka adalah generasi muda calon penerus bangsa, mereka layak mendapatkan pendidikan yang sama, mereka layak mendapatkan hidup yang lebih baik, mereka adalah anak-anak terlantar yang harus dipelihara oleh negara. Apa yang akan terjadi pada hidup mereka dan bagi masyarakat? Apabila mereka terus dibiarkan begitu saja. "Sekali lagi, jika saya menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah, saya akan mengupayakan pembangunan yang merata di daerah. Terutama pembangunan Sumber Daya Manusia".
Dengan bekal Sumber Daya Manusia yang baik (ilmu, keterampilan) akan lebih besar kesempatan untuk menjadi insan yang berkembang (berwiraswasta, bekerja) dan menjadi insan yang berguna bagi negara, masyarakat, dan diri sendiri di masa yang akan datang. Karena pembangunan suatu bangsa bukan dibangun dan di pertahankan oleh satu generasi bangsa. Tetapi oleh semua generasi bangsa, baik generasi sebelumnya, sekarang maupun masa yang akan datang.
